ut

Rabu, 18 Maret 2015

asuhan keperawatan keluarga



ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA RESUME 1
(Kunjungan Pertama  Kamis, 10 April 2014)

1.     PENGKAJIAN
Keluarga bapak D adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari bapak D (46 thn) sebagai kepala rumah tangga, Ibu M ( 44 thn) adalah istri dari bapak D, dan mempunyai 5 orang anak yakni anak W (24 thn) anak M (22 thn) anak E (20 thn) anak H (18 thn) dan anak M (13 thn).
Bapak D bekerja sebagai petani dan memiliki ternak ayam dan kambing yang posisi kandangnya berada dibawah rumahnya. Sedangkan Ibu M sebagai ibu rumah tangga dan berjualan sayur keliling.
Anggota keluarga tidak mengikuti kegiatan-kegiatan disekitar tempat seperti pengajian dan arisan, apabila ada masalah keluarga bapak D selalu mendiskusikan dan memecahkan masalah bersama-sama. Bapak D dan ibu M pada saat dilakukan pengkajian tidak ada keluhan, pada saat kunjungan kerumah didapatkan masalah kesehatan terhadap anggota keluarga An W (24 thn)  dan An M (22 thn) mengalami gangguan hubungan sosial seperti menarik diri, lebih suka sendiri dan tidak ingin bertemu dengan orang lain (orang baru dilingkungannya), apatis, komunikasi kurang hanya berbicara kalau ditanya dengan menjawab ya, tidak, tidak tahu tanpa mempertahankan kontak mata, tidak melakukan kegiatan sehari-hari seperti perawatan diri dan kegiatan rumah tangga. Hal ini sudah berangsung sejak 7 tahun yang lalu.
Riwayat kesehatan An W mengalami keadaan seperti ini awalnya pada saat dia kelas 2 SMK, An W mengeluh sakit pada telinga, ketakutan pada saat ganti pakaian merasa ada yang mengintip, padahal menurut keluarga tidak ada yang mengintip. Sedangkan riwayat An M awalnya sering berbicara sendiri dan dalam pembicaraannya mau berlari kehutan, keluarga bapak D tidak tahu tentang masalah kesehatan yang terjadi terhadap kedua anaknya, mereka menganggap karena diguna-guna karena pada saat itu usahanya sedang maju.
Riwayat pengobatan terhadap An W dan M, awalnya dibawa keorang pintar (dukun), karena tidak ada perubahan tanggal 7 november 2011 baru dibaru dibawa berobat ke rs jiwa palembang.
            DS :
Ø  Ibu M mengatakan  : “ An W ini sebenarnya anak yang pintar, dio bisa masuk SMK negeri unggulan diprabumulih, dio jadi cak ini awalnyo pas kelas 2 SMK, baru 15 hari belajar dikelas 2 (sambil berlinang air mata).
Ø  Bapak D  mengatakan : “ An W punya kawan akrab waktu SMP dan sama-sama mendaftar SMK, karena An W diterima disekolah negeri dan temannya tidak diterima, akhirnya mereka idak beteguran
Ø  Ibu M mengatakan : “An W sejak 7 tahun yang lalu setelah merasa ketakutan berubah menjadi tidak mau bergaul sama orang lain,
Ø  Bapak D mengatakan : “ dio itu An W idak galak ngomong, dokter nanyo jugo idak dijawabnyo
DO :
Ø  Tanda-tanda vital An W :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Ø  Apatis (acuh terhadap lingkungan)
Ø  Tidak merawat diri
Ø  Aktifitas menurun
Ø  Sering menunduk saat diajak bicara

2.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan hubungan sosial menarik diri: harga diri rendah An W dan M, pada keluarga Bapak D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.

3.     TUJUAN
Ø  Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Ø  Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu mengambil keputusan dalam mengambil tindakan
Ø  Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
Ø  Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Ø  Selama 1x60 menit kunjugan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

4.     IMPLEMENTASI
Ø  Mengucapkan salam : “Assalamualaikum pak, assaamualaikum buk
Ø  Perkenalkan diri : “perkenalkan nama saya Faisol SKM., S.Kep, saya perawat dari fakultas kedokteran program studi ilmu keperawatan UNSRI. Saya disini mengkaji tentang masalah-masalah kesehatan keluarga di dusun I, untuk meningkatkan status kesehatan warga khusus keluarga di dusun I ini.



Ø  Menjelaskan tujuan :
“saya disini sebagai perawat keluarga bapak, ibu yang semoga mau membantu permasalahan kesehatan yang ada di keluarga bapak, ibu” diharapkan keluarga menjadi mampu :
·       Mengenal masalah kesehatan
·       Mengambil keputusan tindakan
·       Merawat anggota keluarga yang sakit
·       Memodifkasi lingkungan
·       Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

Ø  Menanyakan keluhan pada keluarga
apakah bapak,ibu ada keluhan kesehatan yang perlu dibagikan saat ini supaya kita dapat upayakan atasi bersama-sama? masalah kesehatan pada keluarga bapak D adalah harga diri rendah, setelah ditemukan masalah yang dialami ibu kemudian
Ø  Menjelaskan kepada keluarga tentang masalah kesehatan
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri, pencapaian ideal diri langsung menghasilkan perasaan berharga.
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat langsung atau tidak langsung diekspresikan.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan
Harga diri rendah dapat disimpulkan bahwa perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan tidak langsung.


Ø  Menjelaskan Penyebab Harga diri rendah
·       Situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan, cerai, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan mau karena sesuatu terjadi (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara)
·       Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/dirawat, kejadian sakit dan dirawat menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
Menurut  Budi anna keliat 1992 penyebab harga diri rendah ada dua yaitu :
·       Faktor predisposisi, meliputi :
a.      Pengalaman masa kanak-kanak dapat merupakan faktor kontribusi pada gangguan harga diri rendah
b.     Anak yang tidak menerima kasih sayang
c.      Individu yang tidak mengerti akan tujuan kehidupan
d.     Penolakan orang tua, harapan yang tidak realistis, tergantung pada orang lain dan ideal diri yang tidak reaistis
·       Faktor presipitasi, meliputi :
a.      Pola asuh anak yang tidak tepat
b.     Kesalahan dan kegagalan berulang kali
c.      Cita-cita yang tidak dapat dicapai
d.     Gaga bertanggung jawab terhadap diri sendiri
Ø  Menjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah
·       Rasa bersalah
·       Adanya penolakan
·       Marah, sedih, dan menangis
·       Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktifitas
·       Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
·       Menghindar dari orang lain,menyendiri
·       Komunikasi kurang atau tidak ada
·       Tidak ada kontak mata,sering menunduk
·       Menolak berhubungan dengan orang lain
·       Tidak atau jarang melakukan kegiatan sehari-hari
Ø  Akibat dari harga diri rendah :
Harga diri rendah dapat beresiko  terjadinya isolasi sosial : menarik diri,menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Ø  Cara mengatasi harga diri rendah
1.     Mengidentifikasi kemampuan atau aspek positif yang dimiliki
2.     Menilai kemampuan yang dimiliki
3.     Membuat jadwal kegiatan harian
4.     Melakukan kegiatan sesuai jadwal harian yang telah dibuat

Ø  Memberi kesempatan keluarga bertanya “ adakah yang bapak/ibu ingin tanyakan berdasarkan penjelasan yang saya berikan tadi?”
Ø  Mengevaluasi daya ingat keluarga tentang materi yang telah dibahas :
“Ingat dak bapak/ibu apo bae yang saya sudah terangkan tadi?, aku nak tau ye bu seberapa banyak ibu bisa ingat. Coba ibu jelaskan apo pengertian,penyebab, tanda dan gejala, akibat dan cara mengatasi?”
Ø  Membuat kontrak untuk pertemuan dengan W dan M.
Bapak/ ibu apakah saya bisa ketemu sam An W dan D untuk kenalan dan ngobrol-ngobrol?











RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INISIAL KLIEN :……………………………………                  Usia:…………………………………………………..                  : .…………………

DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Rasionalisasi
Tujuan
Kriteria evaluasi
Intervensi
Gangguan hubungan sosial menarik diri; harga diri rendah































TUM : klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
TUK 1 :
1.   Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.














TUK 2 :
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki












TUK 3 :
Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan









TUK 4 :
Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.






















TUK 5 :
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampaunnya








TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada atau keluarga






Setelah dilakukan 3x interaksi salama 10 menit klien dapat:
1.1 Ekspresi wajah yang bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.






2.1        Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki:
·         Kemampuan yang dimiliki klien
·          Aspek positif keluarga
·         Aspek positif lingkungan yang dimiliki klien









3.1 Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan











Setelah melakukan 3x interaksi selama 10 menit klien dapat:
4.1 Klien membuat rencana kegiatan harian
























5.1 Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya










Setelah dilakukan 2x interaksi selama 60 menit klien dapat:
6.1 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga







1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
a)     Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b)     Perkenalkan diri dengan sopan.
c)     Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
d)     Jelaskan tujuan pertemuan
e)     Jujur dan menepati janji.
f)      Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g)     Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien


2.1.1 Diskusikan kemampuan dan negidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2.1.2 Setiap bertemu klien,     hindarkan dari memberi peniaian negatif

2.1.3  Utamakan memberi pujian yang realistik

2.1.4  Beri kesempatan klien untuk menilai kemempuan dan aspek positif yang dimiliki


3.1.1       Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit.
3.1.2       Diskusikan kemampaunyang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah

4.1.1 Merencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai dengan kemampuaan:
·       Kegiatan mandiri
·       Kegiatan dengan bantuan sebagian
·       Kegiatan yang membutuhkan bantuan total

4.1.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.1.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan klien

5.1.1 Beri kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

5.1.2 Beri pujian atas keberehasilannya
5.1.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
6.1.2 Bantu keluarga dalam memberi dukungan selama klien dirawat
6.1.3 Bantu keluarga memyiapkan lingkungan di rumah.




















Ø  Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
Bapak/Ibu apakah besok kita bisa ketemu lagi? Apakah bapak/ibu ada waktu besok jam 15-16. Saya mau mengadakan kunjungan pada keluarga bapak/ibu untuk dapat kembali bertemu dan berbicara sama An W dan D, agar mereka kenal dan akrab sama saya, sehinggga mereka bisa berkomunikasi dan lebih terbuka dan menerima kehadiran saya.
Baiklah bapak/ibu karena setuju, saya permisi dulu,besok siang saya kembali lagi, Assalamuaaikum

5.     EVALUASI
S :
Ø  Bapak D  mengatakan : “kami senang dengan kunjungannya
Ø  Ibu M  mengatakan : “Mereka berharap anak mereka dapat sembuh
Ø  nenek A mengatakan : “Keluarga bapak D dan ibu M tahu mengenai harga diri rendah, meliputi pengertian, penyabab, tanda dan gejala, akibat serta cara mengatasi ”

O :
Ø Ibu M tampak antusias mendengarkan penjelasan mahasiswa
Ø Ibu M terlhat mengerti dan bisa menjelaskan kembali informasi yang dijelaskan
Ø Ibu Mdan bapak D  tampak kooperatif selama proses interaktif
Ø An W dan M belum dapat diajak komunikasi, hanya menjawab ya, tidak (menggeleng), tidak     tahu
Ø An W dan D sudah mulai bisa berinteraksi, mereka mendekat pada, tetapi hanya mendengarkan tidak ikut berbicara dan tidak mempertahankan kontak mata

A :
Ø Masalah belum teratasi 
Ø Gangguan hubungan sosial menarik diri : harga diri rendah masih belum teratasi
P :
Ø  Ulangi TUK, lanjutkan bina hubungan saling percaya
Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
















RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No
Diagnosa
keperawatan
Tujuan
Evaluasi
Intevensi
TUM
TUK
Kriteria
Standar
1
Gangguan hubungan sosial menarik diri: harga diri rendah pada An W dan M keluarga bapak D b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
1.  Setelah 1x 60 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengenal masalah harga diri rendah pada anggota keluarga. Dengan cara:
1.1  Menyebutkan pengertian harga diri rendah








Respon verbal









Harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung





1.1.1    Diskusikan bersama keluarga pengertian harga diri rendah
1.1.2    Tanyakan kembali pada keluarga.tentang pengertian harga diri rendah
1.1.3    Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga



1.2  Menyebutkan penyebab harga diri rendah





Respon verbal
Menyebutkan penyebab harga diri rendah
-   Pola asuh
-   Kurang kasih sayang
-   Penolakan orang tua
-   Harapan tidak realistis
-   Cita-cita tidak tercapai
-   Kegagalan berulang kali
1.2.1    Diskusikan bersama keluarga tentang penyebab harga diri rendah
1.2.2    Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab harga diri rendah
1.2.3    Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
               



1.3  Menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah









Respon verbal
Menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah:
-   Rasa bersalah
-   Adanya penolakan
-   Marah,sedih, menangis
-   Perubahan pola makan, tidur
-   Apatis
-   Menghindar dari orang lain
1.3.1    Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda harga diri rendah
1.3.2    Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda harga diri rendah
1.3.3    Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga




2. Setelah 1x 60 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita harga diri rendah dengan cara:
2.1  Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya harga diri rendah



Respon verbal

Menyebutkan akibat lanjut dari harga diri rendah yang tidak diobati:
-   Isolasi sosial
-   Menarik diri

2.2.1       Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila harga diri rendah tidak diobati
2.3.1       Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari harga diri rendah yang tidak diobati
2.4.1       Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga



2.2  Memutuskan untuk merawat klien dengan harga diri rendah

Respon verbal
Keputusan keluarga untuk merawat dan mengatasi harga diri rendah pada anggota keluarga
2.2.1       Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi
2.2.2       Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggota kelurga yang mengalami harga diri rendah



3.   Setelah 1x 60 menit kunjungan rumah, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipertensi

3.1  Menyebutkan cara mengatasi harga diri rendah







Respon verbal






Menyebutkan cara mengatasi harga diri rendah
-  Mengidentifikasi kemampuan atau aspek positif yang dimiliki
-  Menilai kemampuan yang dimiliki
-  Membuat jadwal kegiatan harian
-  Melakukan kegiatan sesuai jadwal harian yang dibuat






3.1.1       Diskusikan dengan keluarga cara mengatasi harga diri rendah
3.1.2       Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara mengatasi harga diri rendah
3.1.3       Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga











4. Setelah 1x 60 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:


4.1  Menyebutkan contoh modifikasi lingkungan





Respon verbal





Menyebutkan contoh modifikasi lingkungan untuk mengatasi harga diri rendah yaitu:
-   Hubungan sosial secara bertahap
-   Lakukan interaksi sering dan singkat
-   Motivasi atau temani untuk berinteraksi
-   Libatkan dalam terapi aktifitas kelompok
-   Bantu dalam melaksanakan aktifitas hidup sehari-hari





4.1.1       Diskusikan bersama keluarga tentang contoh modifikasi lingkungan
4.2.1       Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali contoh modifikasi lingkungan
4.3.1       Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga



4.2Mendemonstrasikan cara terapi aktifitas kelompok
Psikomotor








Mendemonstrasikan cara terapi aktifitas kelompok/terafi modalitas

4.1.1       Menjelaskan cara terapi aktifitas kelompok/modalitas untuk masalah harga diri rendah
4.2.1       Memotivasi keluarga untuk terlibat dalam terapi aktifitas kelompok tersebut
4.3.1       Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan keluarga



5    Setelah 1x 60 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara:

5.1  Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan






Respon verbal





Manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan :
-   Mendapatkan pelayanan kesehatan pengobatan harga diri randah
-   Mendapatkan pendidikan kesehatan tentang harga diri rendah





5.1.1       Menginformasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di pelayanan kesehatan
5.1.2       Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi
5.1.3       Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga



5.2  Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat hipertensi

Respon verbal
Menunjukan kartu berobat adanya terapi pengobatan
5.2.1       Tanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan
5.2.2       Berikan reiforcement positif atas tindakan tepat yang dilakukan oleh keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar