ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA RESUME 1
(Kunjungan Pertama Kamis, 10 April 2014)
1.
PENGKAJIAN
Keluarga bapak D adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari
bapak D (46 thn) sebagai kepala
rumah tangga, Ibu M
( 44 thn) adalah istri dari bapak D, dan
mempunyai 5 orang anak yakni anak W
(24 thn) anak M (22 thn) anak E (20 thn) anak H (18 thn) dan anak M
(13 thn).
Bapak D bekerja sebagai petani dan memiliki ternak ayam dan kambing yang posisi kandangnya
berada dibawah rumahnya. Sedangkan Ibu M
sebagai ibu rumah tangga dan berjualan
sayur keliling.
Anggota keluarga tidak mengikuti kegiatan-kegiatan
disekitar tempat seperti pengajian dan
arisan, apabila ada masalah keluarga bapak D selalu mendiskusikan
dan memecahkan masalah bersama-sama. Bapak
D dan ibu M pada saat dilakukan pengkajian tidak ada keluhan, pada saat
kunjungan kerumah didapatkan masalah kesehatan terhadap anggota keluarga An W
(24 thn) dan An M (22 thn) mengalami
gangguan hubungan sosial seperti menarik diri, lebih suka sendiri dan tidak
ingin bertemu dengan orang lain (orang baru dilingkungannya), apatis,
komunikasi kurang hanya berbicara kalau ditanya dengan menjawab ya, tidak,
tidak tahu tanpa mempertahankan kontak mata, tidak melakukan kegiatan sehari-hari
seperti perawatan diri dan kegiatan rumah tangga. Hal ini sudah berangsung
sejak 7 tahun yang lalu.
Riwayat kesehatan An W
mengalami keadaan seperti ini awalnya pada saat dia kelas 2 SMK, An W mengeluh
sakit pada telinga, ketakutan pada saat ganti pakaian merasa ada yang
mengintip, padahal menurut keluarga tidak ada yang mengintip. Sedangkan riwayat
An M awalnya sering berbicara sendiri dan dalam pembicaraannya mau berlari
kehutan, keluarga bapak D tidak tahu tentang masalah kesehatan yang terjadi terhadap
kedua anaknya, mereka menganggap karena diguna-guna karena pada saat itu
usahanya sedang maju.
Riwayat pengobatan terhadap An
W dan M, awalnya dibawa keorang pintar (dukun), karena tidak ada perubahan
tanggal 7 november 2011 baru dibaru dibawa berobat ke rs jiwa palembang.
DS
:
Ø Ibu M
mengatakan : “ An W ini sebenarnya anak yang pintar, dio bisa masuk SMK
negeri unggulan diprabumulih, dio jadi cak ini awalnyo pas kelas 2 SMK, baru 15
hari belajar dikelas 2 (sambil berlinang air mata).
Ø Bapak D mengatakan : “ An W punya kawan akrab waktu SMP dan sama-sama mendaftar
SMK, karena An W diterima disekolah negeri dan temannya tidak diterima,
akhirnya mereka idak beteguran”
Ø Ibu M
mengatakan : “An W sejak 7 tahun yang lalu
setelah merasa ketakutan berubah menjadi tidak mau bergaul sama orang lain, ”
Ø Bapak D mengatakan : “ dio itu An W idak galak ngomong, dokter nanyo jugo idak
dijawabnyo”
DO :
Ø Tanda-tanda
vital An W :
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Ø Apatis (acuh terhadap lingkungan)
Ø Tidak merawat diri
Ø Aktifitas menurun
Ø Sering menunduk saat diajak bicara
2.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan hubungan sosial menarik diri: harga diri rendah
An W dan M, pada keluarga Bapak D berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.
3.
TUJUAN
Ø Selama
1x60 menit kunjungan
keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
Ø Selama
1x60 menit kunjungan
keluarga mampu mengambil keputusan dalam mengambil tindakan
Ø Selama
1x60 menit kunjungan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
Ø Selama 1x60 menit kunjungan keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
Ø Selama
1x60 menit kunjugan
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
4.
IMPLEMENTASI
Ø Mengucapkan salam
: “Assalamualaikum pak, assaamualaikum buk”
Ø Perkenalkan diri :
“perkenalkan nama saya Faisol SKM., S.Kep,
saya perawat dari fakultas kedokteran
program studi ilmu keperawatan UNSRI. Saya disini mengkaji
tentang masalah-masalah kesehatan
keluarga di dusun I, untuk meningkatkan status
kesehatan warga khusus keluarga
di dusun I ini.
Ø Menjelaskan tujuan :
“saya
disini sebagai perawat keluarga bapak,
ibu yang semoga
mau membantu permasalahan kesehatan yang ada di keluarga bapak, ibu” diharapkan keluarga menjadi mampu :
·
Mengenal masalah
kesehatan
·
Mengambil keputusan tindakan
·
Merawat anggota
keluarga yang sakit
·
Memodifkasi lingkungan
·
Memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
Ø Menanyakan keluhan pada
keluarga
“
apakah bapak,ibu ada keluhan kesehatan yang perlu
dibagikan saat ini supaya kita dapat upayakan atasi bersama-sama?” masalah kesehatan
pada keluarga bapak D adalah harga diri rendah, setelah ditemukan masalah yang
dialami ibu kemudian
Ø Menjelaskan kepada
keluarga tentang masalah kesehatan
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri,
pencapaian ideal diri langsung menghasilkan perasaan berharga.
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat langsung atau tidak langsung
diekspresikan.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan
yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan
Harga diri rendah dapat disimpulkan bahwa perasaan
negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan
tidak langsung.
Ø Menjelaskan Penyebab Harga diri
rendah
·
Situasional yaitu
terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan, cerai,
putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan mau karena sesuatu terjadi
(korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara)
·
Kronik yaitu
perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum
sakit/dirawat, kejadian sakit dan dirawat menambah persepsi negatif terhadap
dirinya.
Menurut Budi anna keliat 1992 penyebab harga diri
rendah ada dua yaitu :
·
Faktor
predisposisi, meliputi :
a.
Pengalaman masa
kanak-kanak dapat merupakan faktor kontribusi pada gangguan harga diri rendah
b.
Anak yang tidak
menerima kasih sayang
c.
Individu yang tidak
mengerti akan tujuan kehidupan
d.
Penolakan orang
tua, harapan yang tidak realistis, tergantung pada orang lain dan ideal diri
yang tidak reaistis
·
Faktor presipitasi,
meliputi :
a. Pola asuh anak yang tidak tepat
b. Kesalahan dan kegagalan berulang kali
c. Cita-cita yang tidak dapat dicapai
d. Gaga bertanggung jawab terhadap diri sendiri
Ø Menjelaskan tanda dan
gejala harga diri rendah
·
Rasa bersalah
·
Adanya penolakan
·
Marah, sedih, dan
menangis
·
Perubahan pola
makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktifitas
·
Apatis, ekspresi
sedih, afek tumpul
·
Menghindar dari
orang lain,menyendiri
·
Komunikasi kurang
atau tidak ada
·
Tidak ada kontak
mata,sering menunduk
·
Menolak berhubungan
dengan orang lain
·
Tidak atau jarang
melakukan kegiatan sehari-hari
Ø Akibat dari
harga diri rendah :
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik
diri,menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Ø Cara mengatasi
harga diri rendah
1. Mengidentifikasi kemampuan atau aspek positif yang
dimiliki
2. Menilai kemampuan yang dimiliki
3. Membuat jadwal kegiatan harian
4. Melakukan kegiatan sesuai jadwal harian yang telah dibuat
Ø Memberi kesempatan
keluarga bertanya “ adakah yang bapak/ibu
ingin tanyakan berdasarkan penjelasan yang saya berikan tadi?”
Ø Mengevaluasi daya ingat
keluarga tentang materi yang telah dibahas :
“Ingat dak bapak/ibu apo bae yang saya sudah terangkan
tadi?, aku nak tau ye bu seberapa banyak ibu bisa ingat. Coba ibu jelaskan apo
pengertian,penyebab, tanda dan gejala, akibat dan cara mengatasi?”
Ø Membuat kontrak untuk
pertemuan dengan W dan M.
Bapak/ ibu apakah saya bisa ketemu sam An W dan D untuk
kenalan dan ngobrol-ngobrol?
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
JIWA PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INISIAL KLIEN :……………………………………
Usia:………………………………………………….. :
.…………………
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
|
Rasionalisasi
|
||
|
Tujuan
|
Kriteria evaluasi
|
Intervensi
|
||
|
Gangguan hubungan sosial menarik diri; harga diri
rendah
|
TUM : klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
TUK 1 :
1.
Klien dapat membina dan
mempertahankan hubungan saling percaya.
TUK 2 :
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
TUK 3 :
Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
TUK 4 :
Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
TUK 5 :
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan
kemampaunnya
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada atau
keluarga
|
Setelah
dilakukan 3x interaksi salama 10 menit klien dapat:
1.1 Ekspresi wajah yang bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak
mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien
mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang
dihadapi.
2.1
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki:
·
Kemampuan
yang dimiliki klien
·
Aspek positif keluarga
·
Aspek
positif lingkungan yang dimiliki klien
3.1 Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Setelah melakukan 3x interaksi selama 10 menit klien
dapat:
4.1 Klien membuat rencana kegiatan harian
5.1 Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya
Setelah dilakukan 2x interaksi selama 60 menit klien
dapat:
6.1 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
di keluarga
|
1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
a) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan.
c) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien.
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Jujur dan menepati janji.
f) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g) Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
2.1.1 Diskusikan kemampuan dan negidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien
2.1.2 Setiap
bertemu klien, hindarkan dari
memberi peniaian negatif
2.1.3 Utamakan memberi pujian yang realistik
2.1.4 Beri kesempatan klien untuk menilai
kemempuan dan aspek positif yang dimiliki
3.1.1
Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama
sakit.
3.1.2
Diskusikan kemampaunyang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah
4.1.1 Merencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari sesuai dengan kemampuaan:
·
Kegiatan mandiri
·
Kegiatan dengan bantuan sebagian
·
Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.1.2 Tingkatkan
kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.1.3 Beri contoh
cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan klien
5.1.1 Beri kesempatan kepada klien untuk mencoba
kegiatan yang telah direncanakan
5.1.2 Beri pujian
atas keberehasilannya
5.1.3 Diskusikan
kemungkinan pelaksanaan di rumah
6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang
cara merawat klien dengan harga diri rendah
6.1.2 Bantu keluarga dalam memberi dukungan selama
klien dirawat
6.1.3 Bantu keluarga memyiapkan lingkungan di rumah.
|
|
Ø Membuat
kontrak untuk pertemuan selanjutnya
Bapak/Ibu apakah besok kita bisa ketemu lagi? Apakah
bapak/ibu ada waktu besok jam 15-16. Saya mau mengadakan kunjungan pada
keluarga bapak/ibu untuk dapat kembali bertemu dan berbicara sama An W dan D,
agar mereka kenal dan akrab sama saya, sehinggga mereka bisa berkomunikasi dan
lebih terbuka dan menerima kehadiran saya.
Baiklah bapak/ibu karena setuju, saya permisi dulu,besok
siang saya kembali lagi, Assalamuaaikum
5.
EVALUASI
S
:
Ø Bapak D mengatakan : “kami senang dengan kunjungannya”
Ø Ibu M mengatakan : “Mereka berharap anak mereka dapat sembuh
Ø nenek
A mengatakan : “Keluarga bapak D
dan ibu M tahu mengenai harga diri rendah, meliputi pengertian, penyabab, tanda
dan gejala, akibat serta cara mengatasi ”
O
:
Ø Ibu M tampak antusias
mendengarkan penjelasan mahasiswa
Ø Ibu M terlhat mengerti dan
bisa menjelaskan kembali informasi yang dijelaskan
Ø Ibu Mdan bapak D tampak kooperatif selama proses interaktif
Ø An W dan M belum dapat diajak komunikasi, hanya menjawab
ya, tidak (menggeleng), tidak tahu
Ø An W dan D sudah mulai bisa berinteraksi, mereka mendekat
pada, tetapi hanya mendengarkan tidak ikut berbicara dan tidak mempertahankan
kontak mata
A :
Ø Masalah
belum teratasi
Ø Gangguan hubungan sosial menarik diri : harga diri rendah
masih belum teratasi
P :
Ø Ulangi TUK, lanjutkan bina hubungan saling percaya
Selama
1x60 menit kunjungan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
|
No
|
Diagnosa
keperawatan
|
Tujuan
|
Evaluasi
|
Intevensi
|
||
|
TUM
|
TUK
|
Kriteria
|
Standar
|
|||
|
1
|
Gangguan hubungan sosial menarik diri: harga diri rendah pada An W dan M
keluarga bapak D b.d Ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
|
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
|
1. Setelah
1x 60 menit kunjungan rumah, keluarga mampu
mengenal masalah harga diri rendah pada anggota
keluarga. Dengan cara:
1.1 Menyebutkan
pengertian harga diri rendah
|
Respon verbal
|
Harga diri
rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung
|
1.1.1
Diskusikan bersama keluarga pengertian
harga diri rendah
1.1.2
Tanyakan kembali pada keluarga.tentang
pengertian harga diri rendah
1.1.3
Beri pujian atas usaha yang dilakukan
keluarga
|
|
|
|
|
1.2 Menyebutkan
penyebab harga diri rendah
|
Respon verbal
|
Menyebutkan
penyebab harga diri rendah
-
Pola asuh
-
Kurang kasih sayang
-
Penolakan orang tua
-
Harapan tidak realistis
-
Cita-cita tidak tercapai
-
Kegagalan berulang kali
|
1.2.1
Diskusikan bersama keluarga tentang
penyebab harga diri rendah
1.2.2
Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali penyebab harga diri rendah
1.2.3
Beri reinforcement positif atas usaha
yang dilakukan keluarga
|
|
|
|
|
1.3 Menyebutkan
tanda dan gejala harga diri rendah
|
Respon
verbal
|
Menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah:
-
Rasa bersalah
-
Adanya penolakan
-
Marah,sedih, menangis
-
Perubahan pola makan, tidur
-
Apatis
-
Menghindar dari orang lain
|
1.3.1 Diskusikan
dengan keluarga tentang tanda-tanda harga diri rendah
1.3.2 Motivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda harga diri rendah
1.3.3 Beri
reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
|
|
|
|
|
2.
Setelah 1x 60
menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat
anggota keluarga yang menderita harga diri rendah dengan cara:
2.1 Menyebutkan
akibat lanjut tidak diobatinya harga diri rendah
|
Respon verbal
|
Menyebutkan akibat lanjut dari harga diri rendah
yang tidak diobati:
-
Isolasi sosial
-
Menarik diri
|
2.2.1
Jelaskan pada keluarga akibat lanjut
apabila harga diri rendah tidak diobati
2.3.1
Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali akibat lanjut dari harga diri rendah
yang tidak diobati
2.4.1
Beri reinforcement positif atas
jawaban keluarga
|
|
|
|
|
2.2 Memutuskan
untuk merawat klien dengan harga diri rendah
|
Respon verbal
|
Keputusan keluarga untuk merawat dan
mengatasi harga diri rendah
pada anggota keluarga
|
2.2.1
Motivasi keluarga untuk mengatasi
masalah yang dihadapi
2.2.2
Beri reinforcement positif atas
keputusan keluarga untuk merawat anggota kelurga yang mengalami harga diri rendah
|
|
|
|
|
3.
Setelah 1x 60 menit
kunjungan rumah, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipertensi
3.1 Menyebutkan
cara mengatasi harga diri rendah
|
Respon verbal
|
Menyebutkan cara mengatasi harga diri rendah
- Mengidentifikasi kemampuan atau aspek positif yang dimiliki
- Menilai kemampuan yang dimiliki
- Membuat jadwal kegiatan harian
- Melakukan kegiatan sesuai jadwal harian yang dibuat
|
3.1.1
Diskusikan dengan keluarga cara mengatasi harga diri rendah
3.1.2
Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali cara mengatasi harga diri rendah
3.1.3
Beri reinforcement positif atas usaha
yang dilakukan keluarga
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4. Setelah 1x 60 menit kunjungan rumah, keluarga mampu
memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:
4.1 Menyebutkan contoh modifikasi lingkungan
|
Respon verbal
|
Menyebutkan contoh modifikasi lingkungan untuk mengatasi harga diri
rendah yaitu:
- Hubungan sosial secara bertahap
- Lakukan interaksi sering dan singkat
- Motivasi atau temani untuk berinteraksi
- Libatkan dalam terapi aktifitas kelompok
- Bantu dalam melaksanakan aktifitas hidup sehari-hari
|
4.1.1
Diskusikan bersama keluarga tentang contoh modifikasi lingkungan
4.2.1
Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
contoh modifikasi lingkungan
4.3.1
Beri reinforcement positif atas
jawaban keluarga
|
|
|
|
|
4.2Mendemonstrasikan cara terapi aktifitas kelompok
|
Psikomotor
|
Mendemonstrasikan cara terapi aktifitas kelompok/terafi modalitas
|
4.1.1
Menjelaskan cara terapi aktifitas kelompok/modalitas untuk masalah harga diri rendah
4.2.1
Memotivasi keluarga untuk terlibat dalam terapi aktifitas kelompok tersebut
4.3.1
Beri reinforcement positif atas upaya
yang dilakukan keluarga
|
|
|
|
|
5
Setelah 1x 60 menit kunjungan rumah,
keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara:
5.1 Menyebutkan
kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan
|
Respon verbal
|
Manfaat kunjungan ke fasilitas
kesehatan :
-
Mendapatkan pelayanan kesehatan pengobatan
harga diri randah
-
Mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang harga diri rendah
|
5.1.1
Menginformasikan mengenai pengobatan
dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di pelayanan kesehatan
5.1.2
Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali hasil diskusi
5.1.3
Beri reinforcement positif atas hasil
yang dicapai keluarga
|
|
|
|
|
5.2 Memanfaatkan
pelayanan kesehatan dalam merawat hipertensi
|
Respon verbal
|
Menunjukan kartu berobat adanya terapi
pengobatan
|
5.2.1
Tanyakan perasaan keluarga setelah
mengunjungi fasilitas kesehatan
5.2.2
Berikan reiforcement positif atas
tindakan tepat yang dilakukan oleh keluarga.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar