PENGKAJIAN
KELUARGA BINAAN
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S
Dusun I Desa Muara Penimbung Ulu
Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir
I.
PENGKAJIAN UMUM
Pengkajian Keluarga ( 24,25,29 Maret
2014 )
A. Data Umum
1.
Nama
kepala Keluarga ( KK ) : Tn S
2.
Usia :
55tahun
3.
Pendidikan :
SMA
4.
Pekerjaan
: Tani
5.
Alamat :
Dusun I Desa Muara Penimbung Ulu
6. Komposisi Keluarga :
No
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Hubungan
|
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Keterangan
|
1
|
Ny. N
|
P
|
KK
|
52 th
|
SD
|
-
|
Sehat
|
2
|
Ny. S
|
P
|
Ibu
|
87 th
|
SD
|
Ibu rumah tangga
|
Gastritis, Hipertensi, Tuli
|
7.
Genogram
Pihak Ayah Pihak
Ibu
Keterangan :
: Laki laki
: Perempuan
: Meninggal
: Hubungan dengan keluarga
: Tinggal serumah
8.
Tipe Keluarga
Tipe
keluarga Ny. N adalah keluarga orangtua tunggal yang
hanya terdiri dari ibu dan satu orang anak. Ny. N merupakan anak dari
Ny. S, dimana suami Ny. S sudah meninggal dan suami Ny. N pun sudah meninggal. Ny. S
sudah berusia lanjut sehingga Ny. N mengambil alih menjadi kepala keluarga.
9.
Suku dan bangsa
Ny. N dan Ny. S berasal dari suku Pegagan. Sehari-hari Ny. N berkomunikasi
menggunakan bahasa Pegagan dengan masyarakat sekitar.
10.
Agama
Keluarga Ny. N menganut
agama Islam. Keluarga Ny. N rajin melakukan sholat lima waktu, dan beribadah sesuai tuntunan agama Islam.
11.
Status Ekonomi Keluarga
Ny. N dan Ny. S
tidak bekerja, dikarenakan Ny. S sudah lanjut usia dan Ny. N harus mengurus Ny.
S di rumah. Namun perekonomian keluarga didapat dari anak Ny. S yang telah
bekerja sebagai pegawai swasta yang rutin mengirim uang setiap bulan kurang
lebih Rp. 1.000.000/ bulan. Keluarga mengganggap
penghasilan ini sudah cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari,
karena tidak ada lagi yang perlu dibiayai selain biaya berobat dan makan sehari
hari.
12.
Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas
rekreasi keluarga Ny. N hanya sebatas mengobrol dengan tetangga ataupun keluarga di sekitar rumah. Serta menghabiskan waktu senggang dengan menonton televisi
di rumah.
13.
Kesimpulan
poin 10-12
Keluarga Ny. N termasuk dalam tingkat keluarga sejahtera tahap 1. Hal tersebut dikarenakan keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan
dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial
psikologisnya yaitu kebutuhan pendidikan, interaksi dalam keluarga, dan
interaksi dengan lingkungan tempat tinggal. Yang ditandai dengan :
·
Melaksanakan
ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
·
Makan
sedikit tapi sering
·
Lantai
rumah bukan dari tanah
·
Anggota
yang sakit dibawa ke dokter terdekat.
B.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Ny. N sedang berada pada tahap keluarga lansia, dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
a.
Mempertahankan pengaturan hidup
yang memuaskan
b.
Menyesuaikan terhadap
pendapatan yang menurun
c.
Mempertahankan hubungan perkawinan
d.
Menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan
e.
Mempertahankan ikatan keluarga
antar generasi
f.
Meneruskan untuk memahami
eksistensi mereka.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurunya fungsi dan
kekuatan fisik lansia, serta kesepian
menjadi masalah pada lansia sehingga sulit untuk mempertahankan pengaturan
hidup yang memuaskan.
3. Riwayat keluarga inti
Menurut Ny. N dalam keluarga Ny. N
tidak ada yang
menderita penyakit keturunan, seperti
hipertensi, diabetes militus, atau penyakit
jantung, dikarenakan tidak adanya
pemeriksaan kesehatan pada garis keturunan keluarga terdahulu. Namun penyakit yang selama ini dirasakan anggota keluarga yaitu Ny. S seperti nyeri ulu hati (gastritis) dan
hipertensi. Untuk Ny. N sendiri mengatakan tidak mengalami keluhan terhadap kesehatan fisik. Untuk mengatasi masalah keehatan yang ada dalam keluarga, Ny. N memanfaatkan
fasilitas kesehatan dari praktek
dokter Tubing yang berada tidak jauh dari kediamannya dan Ny. N selalu
konsultasi kesehatan ke dokter setiap obat Ny. S habis dikonsumsi.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
a.
Riwayat hubungan keluarga
Ny. N berasal dari 8 bersaudara, dimana 7 dari 8 saudaranya sudah berstatus
menikah. Sedangkan Ny. N sendiri sudah menikah dan memiliki satu anak tetapi suami dan anak Ny. N
telah meninggal dunia. Namun hubungan antar keluarga terbina dengan baik, kalau ada waktu mereka
menyempatkan diri untuk saling berkomunikasi.
b.
Konflik antar keluarga pasangan
Konflik
antara
keluarga jarang terjadi, karena Ny. N
dan Ny. S hanya tinggal berdua dan sulit untuk berkomunikasi dikarenakan Ny. S
menderita tuli, sehingga keputusan diambil oleh Ny. N.
C.
Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
·
Luas
rumah yang ditempati: 12 x 7 m².
·
Jumlah
ruangan dan kamar: 1 Ruangan yang multi fungsi yang sering digunakan untuk
menonton dan kumpul dengan keluarga, 1 kamar tidur tetapi tidak digunakan, 1 dapur dan 1 kamar mandi.
·
Ventilasi
dan pencahayaan: terdapat 4 jendela di ruang tamu dan 2 jendela kecil di ruang dapur. Penerangan
kurang baik karena tidak terdapat ventilasi di ruang tamu, dan tidak semua
jendela dibuka pada siang hari, sehingga cahaya rumah dan sirkulasi udara kurang
baik.
·
Sumber
air: Air sungai digunakan untuk kebutuhan
mandi dan mencuci, sedangkan air
sumur digunakan untuk memasak maupun minum.
·
Lantai
rumah: terbuat dari kayu.
·
Kondisi
rumah: rumah panggung, dinding dan lantai terbuat dari kayu, sedangkan atap
rumah terbuat dari genteng.
2. Denah rumah
RUANG DEPAN
jendela
|
jendela
|
jendela
|
jendela
|
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Ny. N tidak mempunyai masalah dalam bersosialisasi dengan tetangga dan dapat dikatakan
hubungan dengan tetangga sangat baik dan saling berinteraksi.
Keluarga Ny. N tinggal di pinggir jalan dusun dengan jarak rumah tetangga dari satu rumah ke rumah lain
berdekatan. Fasilitas kesehatan terdekat dari pemukiman adalah bidan desa.
Sedangkan puskesmas dan praktek
dokter berada jauh dari dusun VI Desa Muara Penimbung.
4. Mobilitas geografi dan keluarga
Ny.
N pernah bertempat tinggal di Lubuk Linggau selama memiliki suami, namun
semenjak suami dan anak meninggal dia berpindah tempat dan menetap di rumah Ny.
S. Ny. S sendiri sudah
tinggal di rumah yang saat ini ditempatinya sejak dulu karena rumah tersebut merupakan rumah peninggalan keluarga terdahulu,
sehingga Ny. S tidak pernah berpindah tempat.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
Keluarga Ny. N rajin mengikuti kegiatan di masyarakat, misalnya pengajian ataupun hajatan, tetapi jika Ny. S sakit Ny. N tidak dapat
mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan Ny. S tidak dapat aktif mengikuti
kegiatan di masyarakat dikarenakan menurunnya kekuatan fisik dan penyakit yang
diderita.
6. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga adalah Ny. N (kepala keluarga) sebagai pengambil keputusan akan masalah
yanga ada di keluarganya. Bila ada masalah dalam keluarga Ny. N dapat memutuskan pemecahan masalah sendiri
dikarenakan Ny. S sulit untuk diajak berkomunikasi.
D.
Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Ny. N mengatakan antara Ny.
N dan Ny. S jarang berkomunikasi dikarenakan tuli yang diderita Ny. S, sehingga
Ny. N berperan besar untuk mengambil keputusan.
2. Struktur kekuatan keluarga
Ny. N mengatakan pemegang keputusan adalah dia sendiri dengan mempertimbangan kebutuhan dari Ny. S, namun
begitu Ny. N juga tidak jarang meminta pendapat solusi masalah dengan saudara
lain yang tidak tinggal serumah untuk mempertimbangkan keputusan yang akan dia
ambil.
3. Struktur peran
Ny. N sebagai kepala keluarga dan mengatur perekonomian keluarga. Ia yang
mengatur dan juga memenuhi kebutuhan keluarga, baik kebutuhan ekonomi,
kesehatan maupun perawatan keluarga. Ny. S hanya tinggal di rumah
dikarenakan menurunnya kekuatan fisik.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Ny. N menerapkan aturan-aturan yang disesuaikan dengan ajaran agama yang dianut
dan norma yang berlaku di masyarakat tempat tinggalnya.
E.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Ny. N dan Ny. S
tidak lagi bekerja. Namun perekonomian keluarga didapat
dari anak Ny. S yang telah bekerja sebagai pegawai swasta yang rutin mengirim
uang setiap bulannya kurang lebih Rp. 1.000.000/ bulan. Namun begitu
pengeluaran keluarga Ny. N dapat dikatakan sedikit yaitu kurang lebih Rp.
500.000, sehingga keluarga mengganggap uang pemasukan ini sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Saat ini Ny. N dianggap oleh tetangga sekitar tetangga yang ramah, karena Ny. N sering berkumpul dengan tetangga
sekitar dan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat. Tetapi tidak jarang Ny.
N tidak mengikuti perkumpulan di
masyarakat dikarenakan menjaga Ny.S jika Ny. S menderita sakit. Selebihnya Ny. N dikenal mau diajak berkumpul dan ramah pada tetangga.
3. Fungsi sosialisasi
Ny. N mengatakan keluarga mempunyai hubungan yang baik dengan warga yang ada
di dusun VI Desa Muara Penimbung.
4. Fungsi pendidikan
Keluarga Ny. N dilahirkan pada dahulu yang belum mengenal
pentingnya pendidikan, sehingga Ny. N maupun Ny. S hanya mengecap sampai
pendidikan sekolah dasar sederajat.
5. Fungsi afektif
Meskipun salah satu
anggota keluarga Ny. N menderita tuli, mereka saling menyayangi satu sama lain. Jika ada yang sakit atau mengalami kesusahan maka akan saling membantu. Saat Ny. S menderita sakit Ny. N selalu merawat dan
memenuhi kebutuhan kesehatan dari Ny. S tersebut.
6. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan)
kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga
sangat kurang pengetahuan tentang kesehatan. Keluarga kurang memperhatikan pencahayaan dalam
rumah, dan Ny. N kurang memahami obat obatan
tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan, sehingga penyakit maag Ny. S
sering kambuh.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan
Dalam
mengambil keputusan tindakan kesehatan Ny. N menbicarakannya dengan Ny. S. Dalam menghadapi masalah kesehatan, keluarga menyerahkannya
kepada dokter praktek yang sudah
sering menangani penyakit yang diderita Ny. S.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang
sakit
Keluarga cukup memperhatikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh anggota keluarga.
Keluarga pun memahami kalau ada anggota keluarga yang sakit, maka segera mereka
bawa ke dokter praktek yang sudah terbiasa menangani
masalah kesehatan keluarga tersebut.
d. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga menggunakan
air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi serta
untuk BAB dan BAK. Namun untuk minum dan memasak keluarga menggunakan
sumber air sumur. WC yang digunakan keluarga adalah WC yang berada disungai, namun untuk Ny. S
menggunakan WC yang berada di dalam rumah. Pencahayaan di dalam rumah kurang
baik dikarenakan tidak adanya ventilasi di dalam rumah dan jendela jarang
dibuka.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga
sudah menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, dapat dilihat tiap bulannya keluarga rutin mengontrol kesehatan ke tenaga
kesehatan yang dipercaya.
7. Fungsi religius
Keluarga Ny. N sering
melakukan sholat lima waktu, namun
tidak berjamaah. Ny. N sering mengikuti kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan di dusun VI Desa Muara Penimbung.
8. Fungsi rekreasi
Keluarga Ny. N tidak ada jadwal atau rencana khusus untuk berekreasi karena menurunnya kekuatan fisik Ny. S. Kegiatan rekreasi keluarga hanya sebatas
serta menonton televisi dan mengobrol
dengan tetangga sekitar rumah.
9. Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. N memiliki 1 anak
laki-laki tetapi telah meninggal, sedangkan Ny. S memiliki 8 anak
yaitu 4 perempuan dan 4 laki-laki, dimana anak Ny. S salah satunya adalah Ny.
N.
F.
Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ny. N mengatakan Ny. S menderita penyakit maag, hipertensi dan tuli, tetapi Ny. N berharap tidak ada lagi penyakit yang timbul dan kambuh pada anggota
keluarganya.
2. Stressor jangka panjang
Ny. N mengatakan ingin kehidupan yang lebih baik lagi dan tidak dalam keadaan kekurangan, baik
kekurangan dalam memenuhi perekonomian keluarga maupun dalam memenuhi kebutuhan
biaya kesehatan.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap
masalah
Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga selalu berusaha untuk mengatasinya. Ny. N akan dapat memutuskan untuk menyelesaikan masalah.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga
berusaha menerima cobaan dengan berlapang dada dan tidak terlalu memikirkan masalah yang ada, serta
berusaha untuk menyelesaikannya.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Dari
pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah kesehatan
secara maladaptif.
G.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
|
Ny. N
|
Ny. S
|
Tekanan darah
|
120/ 70 mmHg
|
140/ 80 mmhg
|
Nadi
|
81 x / menit
|
69 x / menit
|
Suhu
|
36,4 º C
|
36,5 º C
|
BB
|
37,5 kg
|
56 kg
|
Rambut
|
Hitam sedikit beruban, Ikal, bersih
|
Beruban, berketombe
|
Kulit
|
Warna kulit sawomateng, Turgor kulit baik.
|
Warna kulit sawomateng, Turgor kulit baik, kulit kering.
|
Mata
|
Simetris, konjungtiva terkadang anemis, skelra
tidak ikterik, penglihatan baik
|
Simetris, konjungtiva tidak anemis, skelra tidak
ikterik, penglihatan baik
|
Hidung
|
Bersih, fungsi penghirup baik
|
Bersih, fungsi penghirup baik
|
Mulut & tenggorokan
|
Bersih, tidak berbau, tidak ada nyeri telan
|
Bersih, sedikit berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
|
Telinga
|
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan
alat bantu, tidak ada serumen
|
Tuli, tidak menggunakan alat bantu.
|
Perut
|
Tidak kembung, tidak ada nyeri tekan.
|
Nyeri perut di sebelah kanan.
|
H.
Harapan Keluarga
Ny. N mengaku berharap penyakit
Ny. S dapat selalu terkontrol dan tidak timbul penyakit-penyakit lain. Selain itu Ny. N juga berharap dia tetap sehat agar dapat selalu menjaga dan
merawat Ny. S, serta berharap ekonomi dapat bertambah
lagi dari yang sekarang, namun mereka
tetap bersyukur
dengan ekonomi saat ini hanya saja dapat lebih meningkat mungkin keluarganya
akan merasa lebih senang.
Dengan adanya petugas kesehatan yang
berkunjung kekeluarga mengharapkan agar petugas kesehatan bisa memberikan
pengetahuan kepada keluarga khususnya dan kepada masyarakat Dusun VI Desa Muara Penimbung pada
umumnya melalui penyuluhan-penyuluhan agar mereka
bisa tetap hidup sehat. Serta
didukung dengan pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan yang ada.
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
A. Analisa Data Dan Sintesa Data Serta Perumusan Diagnosa Keperawatan
Data
|
Masalah
Keperawatan
|
Penyebab
|
DS:
· Ny. N mengatakan Ny. S sedang
mengidap penyakit
maag dan nyeri di perut sebelah
kanan.
· Ny. M mengatakan Ny. S sering tidak nafsu makan.
· Ny. M mengatakan Ny. S sering mengalami nyeri perut
sebelah kanan jika terlambat
makan.
· Ny. M mengatakan Ny. S tidak bisa beraktivitas jika nyeri perutnya sedang ia rasakan.
· Ny. M mengatakan Ny. S makan terlalu sedikit.
DO:
· Ny. S menekan perut
sebelah kanan
· Ny. S nyeri ulu hati
BB: 56 kg; TB: 152 cm
|
Serangan berulang
|
Ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga dengan gastritis (Ny.
S)
|
DS:
· Keluarga mengatakan belum mengerti tentang penyebab injuri
· Keluarga mengatakan belum mengetahui tentang akibat dari injuri
· Ny. N mengatakan Ny. S sering pusing dan
tengkuk terasa berat
· Keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan agar
tidak terjadi injuri
DO:
· Kamar gelap dan pengap
· Penataan perabotan
|
Resiko injuri
|
Ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri pada penderita
hipertensi
|
DS:
· Keluarga mengatakan sumber air untuk mandi,
mencuci, BAK dan BAB berasal dari sumber air sungai.
DO:
·
Jamban keluarga tidak
memenuhi syarat kesehatan, keluarga menggunakan wc cemplung yang berada di sungai.
·
Sumber air tidak memenuhi
syarat kesehatan yang digunakan keluarga berasal dari sungai kriteria air
tersebut berasa, berbau, berwarna dan terdapat pengendapan
·
Tempat pembuangan sampah dan
air limbah keluarga yang tidak efektif.
|
Sanitasi lingkungan yang
tidak memenuhi syarat kesehatan
|
Kurang pengetahuan dan
kepedulian keluarga tentang sanitasi lingkungan
|
B. Penilaian (Skoring) diagnosa keperawatan
PEMBOBOTAN MASALAH
”SKORING”
a. Serangan berulang
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
|
3/3 x 1
|
1
|
Masalah (maag) sedang terjadi, dan sering berulang. Bila
tidak diatasi, maka dapat mengakibatkan gangguan saluran cerna.
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah :
sebagian
|
1/2 x
2
|
1
|
Masalah untuk diubah adalah sebagian
karena tersedianya sarana kesehatan yang mudah dijangkau oleh keluarga.
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah :
Cukup
|
2/3 x
1
|
2/3
|
Masalah dapat dicegah asalkan keluarga
mampu memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi Ny. S
|
4
|
Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
|
1/2 x 1
|
1/2
|
Keluarga tidak segera mengatasi masalah mengenai
kekambuhan maag pada Ny. S, karena
nyeri terjadi pada malam hari.
|
Total skore
|
3
1/6
|
|||
b. Resiko
injuri
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
|
2/3 x
1
|
2/3
|
Perlu adanya penatalaksanaan
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah :
Sebagian
|
1/2 x
2
|
1
|
Dengan tersedianya sumber daya keluarga
dapat dilakukan intervensi perawatan
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi
|
3/3 x 1
|
1
|
Masalah untuk dicegah kemungkinan dapat
dilakukan dengam intervensi perawatan dan perhatian keluarga
|
4
|
Menonjolnya masalah :
|
0/2 x 1
|
0
|
Keluarga tidak merasakan adanya masalah
terhadap injuri
|
Total
skor
|
2 2/3
|
|||
c.
Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
No
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat Masalah : Ancaman kesehatan
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Masalah
merupakan ancaman kesehatan karena apabila tidak diatasi dengan segera dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang baru
|
2
|
Kemungkinan Masalah dapat Diubah : Mudah
|
2/2 x 2
|
1
|
Masalah yang
dihadapi keluarga dapat diubah dengan pemberian informasi pada keluarga
tentang pentingnya kesehatan lingkungan
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah : Tinggi
|
3/3 x 1
|
1
|
Potensi masalah
untuk dicegah sangat tinggi, dikarenakan tingkat penghasilan keluarga dinilai
cukup tinggi dan mampu menunjang untuk memodifikasi lingkungan rumah
|
4
|
Menonjolnya Masalah : Masalah tidak dirasakan
|
0/2 x 1
|
0
|
Penonjolan
masalah tidak dirasakan dikarenakan keluarga belum menyadari
dampak negatif
yang diakibatkan oleh buruknya sanitasi lingkungan
|
Total Skor
|
2 2/3
|
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas
|
Diagnosa Keperawatan
|
Skor
|
1
|
Serangan berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga dengan gastritis (Ny.
S)
|
3 1/6
|
2
|
Resiko injuri berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya
injuri pada penderita hipertensi
(Ny. S)
|
2 2/3
|
3
|
Sanitasi
lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan
kepedulian keluarga tentang sanitasi lingkungan. (keluarga Ny. N)
|
2 2/3
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar