ut

Rabu, 25 Maret 2015

pengkajian keluarga binaan



PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S
Dusun I Desa Muara Penimbung Ulu
Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir 

I.        PENGKAJIAN UMUM
Pengkajian Keluarga ( 24,25,29 Maret 2014 )
A.      Data Umum
1.   Nama kepala Keluarga ( KK )      : Tn S
2.   Usia                                               : 55tahun
3.   Pendidikan                                    : SMA
4.   Pekerjaan                                      : Tani
5.   Alamat                                          : Dusun I  Desa Muara Penimbung Ulu
6.   Komposisi Keluarga                     :
No
Nama
Jenis Kelamin
Hubungan
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
1
Ny. N
P
KK
52 th
SD
-
Sehat
2
Ny. S
P
Ibu
87 th
SD
Ibu rumah tangga
Gastritis, Hipertensi, Tuli

7.   Genogram
Pihak Ayah                                                                            Pihak Ibu


                                         
    
   
    
    
 








 Keterangan :
                          : Laki laki
                          : Perempuan


                           : Meninggal
                           : Hubungan dengan keluarga
                           : Tinggal serumah

8.       Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. N  adalah keluarga orangtua tunggal yang hanya terdiri dari ibu dan satu orang anak. Ny. N merupakan anak dari Ny. S, dimana suami Ny. S sudah meninggal dan suami Ny. N pun sudah meninggal. Ny. S sudah berusia lanjut sehingga Ny. N mengambil alih menjadi kepala keluarga.

9.        Suku dan bangsa  
Ny. N dan Ny. S  berasal dari suku Pegagan. Sehari-hari Ny. N berkomunikasi menggunakan bahasa Pegagan dengan masyarakat sekitar.

10.    Agama
Keluarga Ny. N menganut agama Islam. Keluarga Ny. N  rajin melakukan sholat lima waktu, dan beribadah sesuai tuntunan agama Islam.

11.    Status Ekonomi Keluarga
Ny. N dan Ny. S tidak bekerja, dikarenakan Ny. S sudah lanjut usia dan Ny. N harus mengurus Ny. S di rumah. Namun perekonomian keluarga didapat dari anak Ny. S yang telah bekerja sebagai pegawai swasta yang rutin mengirim uang setiap bulan kurang lebih Rp. 1.000.000/ bulan. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, karena tidak ada lagi yang perlu dibiayai selain biaya berobat dan makan sehari hari.

12.    Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Ny. N hanya sebatas mengobrol dengan  tetangga ataupun keluarga di sekitar rumah. Serta menghabiskan waktu senggang dengan menonton televisi di rumah.

13.    Kesimpulan poin 10-12
Keluarga Ny. N termasuk dalam tingkat keluarga sejahtera tahap 1. Hal tersebut dikarenakan keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya yaitu kebutuhan pendidikan, interaksi dalam keluarga, dan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal. Yang ditandai dengan :
·         Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
·         Makan sedikit tapi sering
·         Lantai rumah bukan dari tanah
·         Anggota yang sakit dibawa ke dokter terdekat.

B.  Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.       Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Ny. N  sedang berada pada tahap keluarga lansia, dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
a.        Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b.       Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
c.        Mempertahankan hubungan perkawinan
d.       Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e.        Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
f.        Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka.

2.       Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
   Menurunya fungsi dan kekuatan fisik lansia, serta kesepian menjadi masalah pada lansia sehingga sulit untuk mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.

3.       Riwayat keluarga inti
Menurut Ny. N dalam keluarga Ny. N tidak ada yang menderita penyakit keturunan, seperti  hipertensi, diabetes militus, atau penyakit jantung, dikarenakan tidak adanya pemeriksaan kesehatan pada garis keturunan keluarga terdahulu. Namun penyakit yang selama ini dirasakan anggota keluarga yaitu Ny. S seperti nyeri ulu hati (gastritis) dan hipertensi. Untuk Ny. N sendiri mengatakan tidak mengalami keluhan terhadap kesehatan fisik. Untuk mengatasi masalah keehatan yang ada dalam keluarga, Ny. N memanfaatkan fasilitas kesehatan dari praktek dokter Tubing yang berada tidak jauh dari kediamannya dan Ny. N selalu konsultasi kesehatan ke dokter setiap obat Ny. S habis dikonsumsi.

4.       Riwayat keluarga sebelumnya
a.    Riwayat hubungan keluarga
Ny. N berasal dari 8 bersaudara, dimana 7 dari 8 saudaranya sudah berstatus menikah. Sedangkan Ny. N sendiri sudah menikah dan memiliki satu anak tetapi suami dan anak Ny. N telah meninggal dunia. Namun hubungan antar keluarga terbina dengan baik, kalau ada waktu mereka menyempatkan diri untuk saling berkomunikasi.
b.   Konflik antar keluarga pasangan
Konflik antara keluarga jarang terjadi, karena Ny. N dan Ny. S hanya tinggal berdua dan sulit untuk berkomunikasi dikarenakan Ny. S menderita tuli, sehingga keputusan diambil oleh Ny. N.

C.  Lingkungan
1.       Karakteristik Rumah
·         Luas rumah yang ditempati: 12 x 7 m².
·         Jumlah ruangan dan kamar: 1 Ruangan yang multi fungsi yang sering digunakan untuk menonton dan kumpul dengan keluarga, 1 kamar tidur tetapi tidak digunakan, 1 dapur dan 1 kamar mandi.
·         Ventilasi dan pencahayaan: terdapat 4 jendela di ruang tamu dan 2 jendela kecil di ruang dapur. Penerangan kurang baik karena tidak terdapat ventilasi di ruang tamu, dan tidak semua jendela dibuka pada siang hari, sehingga cahaya rumah dan sirkulasi udara kurang baik.
·         Sumber air: Air sungai digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, sedangkan air sumur digunakan untuk memasak maupun minum.
·         Lantai rumah: terbuat dari kayu.
·         Kondisi rumah: rumah panggung, dinding dan lantai terbuat dari kayu, sedangkan atap rumah terbuat dari genteng.

2.       Denah rumah

            RUANG DEPAN

jendela
jendela
jendela
jendela


 


















3.       Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Ny. N tidak mempunyai masalah dalam bersosialisasi dengan tetangga dan dapat dikatakan hubungan dengan tetangga sangat baik dan saling berinteraksi.
Keluarga Ny. N tinggal di pinggir jalan dusun dengan jarak rumah  tetangga dari satu rumah ke rumah lain berdekatan. Fasilitas kesehatan terdekat dari pemukiman adalah bidan desa. Sedangkan puskesmas dan praktek dokter berada jauh dari dusun VI Desa Muara Penimbung.
4.       Mobilitas geografi dan keluarga
   Ny. N pernah bertempat tinggal di Lubuk Linggau selama memiliki suami, namun semenjak suami dan anak meninggal dia berpindah tempat dan menetap di rumah Ny. S. Ny. S sendiri sudah tinggal di rumah yang saat ini ditempatinya sejak dulu karena rumah tersebut merupakan rumah peninggalan keluarga terdahulu, sehingga Ny. S tidak pernah berpindah tempat.

5.       Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny. N rajin mengikuti kegiatan di masyarakat, misalnya pengajian ataupun hajatan, tetapi jika Ny. S sakit Ny. N tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan Ny. S tidak dapat aktif mengikuti kegiatan di masyarakat dikarenakan menurunnya kekuatan fisik dan penyakit yang diderita.

6.       Sistem pendukung keluarga
   Sistem pendukung keluarga adalah Ny. N (kepala keluarga) sebagai pengambil keputusan akan masalah yanga ada di keluarganya. Bila ada masalah dalam keluarga Ny. N dapat memutuskan pemecahan masalah sendiri dikarenakan Ny. S sulit untuk diajak berkomunikasi.

D.  Struktur Keluarga
1.       Pola komunikasi keluarga
Ny. N mengatakan antara Ny. N dan Ny. S jarang berkomunikasi dikarenakan tuli yang diderita Ny. S, sehingga Ny. N berperan besar untuk mengambil keputusan.

2.       Struktur kekuatan keluarga
Ny. N mengatakan pemegang keputusan adalah dia sendiri dengan mempertimbangan kebutuhan dari Ny. S, namun begitu Ny. N juga tidak jarang meminta pendapat solusi masalah dengan saudara lain yang tidak tinggal serumah untuk mempertimbangkan keputusan yang akan dia ambil.
3.       Struktur peran
Ny. N sebagai kepala keluarga dan mengatur perekonomian keluarga. Ia yang mengatur dan juga memenuhi kebutuhan keluarga, baik kebutuhan ekonomi, kesehatan maupun perawatan keluarga. Ny. S hanya tinggal di rumah dikarenakan menurunnya kekuatan fisik.

4.       Nilai dan norma budaya
Keluarga Ny. N menerapkan aturan-aturan yang disesuaikan dengan ajaran agama yang dianut dan norma yang berlaku di masyarakat tempat tinggalnya.

E.  Fungsi Keluarga
1.       Fungsi ekonomi
Ny. N dan Ny. S tidak lagi bekerja. Namun perekonomian keluarga didapat dari anak Ny. S yang telah bekerja sebagai pegawai swasta yang rutin mengirim uang setiap bulannya kurang lebih Rp. 1.000.000/ bulan. Namun begitu pengeluaran keluarga Ny. N dapat dikatakan sedikit yaitu kurang lebih Rp. 500.000, sehingga keluarga mengganggap uang pemasukan ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2.       Fungsi mendapatkan status sosial
Saat ini Ny. N dianggap oleh tetangga sekitar  tetangga yang ramah, karena Ny. N sering berkumpul dengan tetangga sekitar dan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat. Tetapi tidak jarang Ny. N tidak mengikuti perkumpulan  di masyarakat dikarenakan menjaga Ny.S jika Ny. S menderita sakit. Selebihnya Ny. N dikenal mau diajak berkumpul dan ramah pada tetangga.

3.       Fungsi sosialisasi
Ny. N mengatakan keluarga mempunyai hubungan yang baik dengan warga yang ada di dusun VI Desa Muara Penimbung.

4.       Fungsi pendidikan
Keluarga Ny. N dilahirkan pada dahulu yang belum mengenal pentingnya pendidikan, sehingga Ny. N maupun Ny. S hanya mengecap sampai pendidikan sekolah dasar sederajat.

5.       Fungsi afektif
Meskipun salah satu anggota keluarga Ny. N menderita tuli, mereka saling menyayangi satu sama lain. Jika ada yang sakit atau mengalami kesusahan  maka akan saling membantu. Saat Ny. S menderita sakit Ny. N selalu merawat dan memenuhi kebutuhan kesehatan dari Ny. S tersebut.

6.       Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a.   Mengenal masalah kesehatan
Keluarga sangat kurang pengetahuan tentang kesehatan. Keluarga kurang memperhatikan pencahayaan dalam rumah, dan Ny. N kurang memahami obat obatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan, sehingga penyakit maag Ny. S sering kambuh.
b.   Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Dalam mengambil keputusan tindakan kesehatan Ny. N menbicarakannya dengan Ny. S. Dalam menghadapi masalah kesehatan, keluarga menyerahkannya kepada dokter praktek yang sudah sering menangani penyakit yang diderita Ny. S.
c.   Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga cukup memperhatikan masalah kesehatan yang   dihadapi oleh anggota keluarga. Keluarga pun memahami kalau ada anggota keluarga yang sakit, maka segera mereka bawa ke  dokter praktek yang sudah terbiasa menangani masalah kesehatan keluarga tersebut.
d.   Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi serta untuk BAB dan BAK. Namun untuk minum dan memasak keluarga menggunakan sumber air sumur. WC yang digunakan keluarga adalah WC yang berada disungai, namun untuk Ny. S menggunakan WC yang berada di dalam rumah. Pencahayaan di dalam rumah kurang baik dikarenakan tidak adanya ventilasi di dalam rumah dan jendela jarang dibuka.
e.   Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga sudah menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan, dapat dilihat tiap bulannya keluarga rutin mengontrol kesehatan ke tenaga kesehatan yang dipercaya.

7.       Fungsi religius
Keluarga Ny. N sering melakukan sholat lima waktu, namun tidak berjamaah. Ny. N sering mengikuti kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan di dusun VI Desa Muara Penimbung.

8.       Fungsi rekreasi
Keluarga Ny. N tidak ada jadwal atau rencana khusus untuk berekreasi karena menurunnya kekuatan fisik Ny. S. Kegiatan rekreasi keluarga hanya sebatas serta menonton televisi dan mengobrol dengan tetangga sekitar rumah.

9.       Fungsi reproduksi
Keluarga Ny. N memiliki 1 anak laki-laki tetapi telah meninggal, sedangkan Ny. S memiliki 8 anak yaitu 4 perempuan dan 4 laki-laki, dimana anak Ny. S salah satunya adalah Ny. N.

F.   Stress dan Koping Keluarga
1.       Stressor jangka pendek
Ny. N mengatakan Ny. S menderita penyakit maag, hipertensi dan tuli, tetapi Ny. N berharap tidak ada lagi penyakit yang timbul dan kambuh pada anggota keluarganya.

2.       Stressor jangka panjang
Ny. N mengatakan ingin kehidupan yang lebih baik lagi dan tidak dalam keadaan kekurangan, baik kekurangan dalam memenuhi perekonomian keluarga maupun dalam memenuhi kebutuhan biaya kesehatan.

3.       Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga selalu berusaha untuk mengatasinya. Ny. N akan dapat memutuskan untuk menyelesaikan masalah.

4.       Strategi koping yang digunakan
Keluarga berusaha menerima cobaan dengan berlapang dada dan tidak terlalu memikirkan masalah yang ada, serta berusaha untuk menyelesaikannya.

5.       Strategi adaptasi disfungsional
Dari pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah kesehatan secara maladaptif.

G. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik
Ny. N
Ny. S
Tekanan darah
120/ 70 mmHg
140/ 80 mmhg
Nadi
81 x / menit
69 x / menit
Suhu
36,4 º C
36,5 º C
BB
37,5 kg
56 kg
Rambut
Hitam sedikit beruban, Ikal, bersih
Beruban, berketombe
Kulit
Warna kulit sawomateng, Turgor kulit baik.
Warna kulit sawomateng, Turgor kulit baik, kulit kering.
Mata
Simetris, konjungtiva terkadang anemis, skelra tidak ikterik, penglihatan baik
Simetris, konjungtiva tidak anemis, skelra tidak ikterik, penglihatan baik
Hidung
Bersih, fungsi penghirup baik
Bersih, fungsi penghirup baik
Mulut & tenggorokan
Bersih, tidak berbau, tidak ada nyeri telan
Bersih, sedikit berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan
Telinga
Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu, tidak ada serumen
Tuli, tidak menggunakan alat bantu.
Perut
Tidak kembung, tidak ada nyeri tekan.
Nyeri perut di sebelah kanan.


H.  Harapan Keluarga
Ny. N mengaku berharap penyakit Ny. S dapat selalu terkontrol dan tidak timbul penyakit-penyakit lain.  Selain itu Ny. N juga berharap dia tetap sehat agar dapat selalu menjaga dan merawat Ny. S, serta berharap ekonomi dapat bertambah lagi dari yang sekarang, namun mereka tetap bersyukur dengan ekonomi saat ini hanya saja dapat lebih meningkat mungkin keluarganya akan merasa lebih senang.
Dengan adanya petugas kesehatan yang berkunjung kekeluarga mengharapkan agar petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada keluarga khususnya dan kepada masyarakat Dusun VI Desa Muara Penimbung pada umumnya melalui penyuluhan-penyuluhan  agar mereka bisa tetap hidup sehat. Serta didukung dengan pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan yang ada.



II.      DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
A.  Analisa Data Dan Sintesa Data Serta Perumusan Diagnosa Keperawatan

Data
Masalah Keperawatan
Penyebab
DS:
·     Ny. N mengatakan  Ny. S sedang mengidap penyakit maag dan nyeri di perut sebelah kanan.
·     Ny. M mengatakan Ny. S sering tidak nafsu makan.
·     Ny. M mengatakan Ny. S sering mengalami nyeri perut sebelah kanan jika terlambat makan.
·     Ny. M mengatakan Ny. S tidak bisa beraktivitas jika nyeri perutnya sedang ia rasakan.
·     Ny. M  mengatakan Ny. S makan terlalu sedikit.

DO:
·     Ny. S menekan perut sebelah kanan
·     Ny. S   nyeri ulu hati
    BB: 56 kg; TB: 152 cm

Serangan berulang

Ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga dengan gastritis (Ny. S)
DS:
·     Keluarga mengatakan belum mengerti tentang penyebab injuri
·     Keluarga mengatakan belum mengetahui tentang akibat dari injuri
·     Ny. N mengatakan Ny. S sering pusing dan tengkuk terasa berat
·     Keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan agar tidak terjadi injuri

DO:
·     Kamar gelap dan pengap
·     Penataan perabotan

Resiko injuri

Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri pada penderita hipertensi
DS:
·     Keluarga mengatakan sumber air untuk mandi, mencuci, BAK dan BAB berasal dari sumber air sungai.
DO:
·     Jamban keluarga tidak memenuhi syarat kesehatan, keluarga menggunakan wc cemplung yang berada di sungai.
·     Sumber air tidak memenuhi syarat kesehatan yang digunakan keluarga berasal dari sungai kriteria air tersebut berasa, berbau, berwarna dan terdapat pengendapan
·     Tempat pembuangan sampah dan air limbah keluarga yang tidak efektif.

Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan


Kurang pengetahuan dan kepedulian keluarga tentang sanitasi lingkungan



B.  Penilaian (Skoring) diagnosa keperawatan

PEMBOBOTAN MASALAH
”SKORING”

a.     Serangan berulang
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1
Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
3/3 x 1
1
Masalah (maag) sedang terjadi, dan sering berulang. Bila tidak diatasi, maka dapat mengakibatkan gangguan saluran cerna.
2
Kemungkinan masalah dapat diubah :
sebagian
1/2 x 2
1
Masalah untuk diubah adalah sebagian karena tersedianya sarana kesehatan yang mudah dijangkau oleh keluarga.


3
Potensial masalah untuk dicegah :
Cukup
2/3 x 1
2/3
Masalah dapat dicegah asalkan keluarga mampu memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi Ny. S
4
Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
1/2 x 1
1/2
Keluarga tidak segera mengatasi masalah  mengenai kekambuhan maag pada Ny. S, karena nyeri terjadi pada malam  hari.
Total skore
3 1/6

b.     Resiko injuri
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1
Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
2/3 x 1
2/3
Perlu adanya penatalaksanaan
2
Kemungkinan masalah dapat diubah :
Sebagian
1/2 x 2
1
Dengan tersedianya sumber daya keluarga dapat dilakukan intervensi perawatan
3
Potensial masalah untuk dicegah :
Tinggi
3/3 x 1
1
Masalah untuk dicegah kemungkinan dapat dilakukan dengam intervensi perawatan dan perhatian keluarga
4
Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
0/2 x 1
0
Keluarga tidak merasakan adanya masalah terhadap injuri
Total skor
2 2/3
c.      Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1
Sifat Masalah : Ancaman kesehatan
2/3 x 1
2/3
Masalah merupakan ancaman kesehatan karena apabila tidak diatasi dengan segera dapat menimbulkan masalah kesehatan yang baru

2
Kemungkinan Masalah dapat Diubah : Mudah
2/2 x 2
1
Masalah yang dihadapi keluarga dapat diubah dengan pemberian informasi pada keluarga tentang pentingnya kesehatan lingkungan

3
Potensial masalah untuk dicegah : Tinggi
3/3 x 1
1
Potensi masalah untuk dicegah sangat tinggi, dikarenakan tingkat penghasilan keluarga dinilai cukup tinggi dan mampu menunjang untuk memodifikasi lingkungan rumah
4
Menonjolnya Masalah : Masalah tidak dirasakan
0/2 x 1
0
Penonjolan masalah tidak dirasakan dikarenakan keluarga belum menyadari
dampak negatif yang diakibatkan oleh buruknya sanitasi lingkungan


Total Skor

2 2/3



PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas
Diagnosa Keperawatan
Skor
1
Serangan berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga dengan gastritis (Ny. S)
3 1/6
2
Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri pada penderita hipertensi (Ny. S)
2 2/3
3
Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kepedulian keluarga tentang sanitasi lingkungan. (keluarga Ny. N)

2 2/3







Tidak ada komentar:

Posting Komentar