Manajemen nyeri pada persalinan dengan menggunakan metode water birth
Beberapa penelitian didapatkan
mengenai intervensi manajemen nyeri pada persalinan dengan menggunakan metode water birth antara lain:
1.
Penelitian Meyer LS, Weible CM
and Woeber K (2010). Water birth dapat meningkatkan relaksasi
pada ibu dan menurunnya penggunaan analgesik dalam persalinan, pengurangan rasa
nyeri pada saat bersalin, ibu lebih tenang, bersalin lebih cepat.
2.
Colchester Hospital University
NHS (nd). Water birth dapat
meningkatkan endorfin sehingga mengurangi rasa nyeri, dapat meningkatkan relaksasi
serta dapat membuat persalinan menjadi nyaman.
3.
Cluett ER, Burns E (2009). Water birth 0,82x (OR) dapat mengurangi penggunaan
epidural/spinal/paracervical analgesik dibandingkan kelompok kontrol
(persalinan konvensional).
4.
Kolivand M, Almasi A, Heydarpoul
S (2014). Penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol (persalinan
konvensional) terdapat 3 kasus komplikasi selama kala 2 persalinan dan terdapat
4 kasus yang dirawat di RS. Kelompok ini lebih banyak yang membutuhkan
analgesik untuk pengurangan rasa nyeri dibandingkan water birth. Water birth
merupakan metode yang nyaman, mengurangi rasa nyeri.
5.
Lukasse M, Rowe R, Townend J,
Knight M, Hollowell J (2014). Water birth
ada hubungan dengan pengurangan rasa nyeri dan menurunnya risiko untuk
dilakukan rujukan sebelum bersalin pada nullipara serta menurunkan intervensi selama persalinan.
6.
Chaichian S, Akhlaghi A, Rousta
F, Safavi M (2009). Pada penelitian ini
membandingkan antara kelompok water birth
dan kontrol (persalinan konvensional). Ibu bersalin pada kelompok kontrol
membutuhkan oksitosin, antispasmodics opiates dan analgesik lebih sering
dibandingkan kelompok waterbirth. Pada waterbirth
fase aktif dan kala III lebih singkat dibandingkan kelompok kontrol . Water birth dapat mengurangi rasa nyeri
dan persalinan berlangsung lebih cepat.
7.
Cluett E, Burns E (2013). Water birth terbukti signifikan dapat mengurangi penggunaan
epidural/spinal/paraservical analgesik/ anastesi pada kala I persalinan (RR 0,9x) serta lama
persalinan kala I lebih singkat (-32,4’) dibandingkan kelompok kontrol
(persalinan konvensional).
8.
Akhlaghi A, Kasiri H, Nikzad ES,
Chaichian S, Fekrat M, Mehdizadeh A (2004). Penelitian menunjukkan bahwa pada waterbirth ,frekuensi ibu yang komplain
untuk nyeri persalinan lebih rendah dibandingkan kelompok konvensional.
Rata-rata durasi kala I persalinan lebih pendek dibandingkan kelompok
konvensional.
9.
Mollamahmutoglu L, Moraloglu O,
Ozyer S, Akin SF, Karayakin R, HancerliogluN, Uzunlar O, Dilman U (2012). Penelitian menunjukkan bahwa waterbirth dapat mengurangi waktu pada
kala II (20’) dan III (6’) persalinan, mengurangi rasa nyeri persalinan dan
menurunkan intervensi kebidanan seperti induksi atau amniotomi dibandingkan
kelompok konvensional.
3.2. Pertanyaan PICO
Apakah water birth mampu
mengurangi nyeri pada persalinan?
3.3. Penyelesaian PICO
Problem/ Populasi
Permasalahan pada ibu bersalin
terutama pada kala I yaitu rasa nyeri pada persalinan.
Intervensi
Intervensi yang diberikan pada nyeri
dalam persalinan yaitu dengan cara non farmakologis (water birth).
Compare
Berdasarkan hasil evaluasi implementasi
terhadap ibu bersalin didapatkan hasil bahwa:
1.
Water birth dapat mengurangi rasa nyeri
dalam persalinan dibandingkan persalinan konvensional.
2.
Water birth dapat mengurangi penggunaan
analgesik, anastesi, epidural dibandingkan persalinan konvensional.
3.
Water birth dapat mengurangi intervensi
(tindakan selama persalinan) dibandingkan persalinan konvensional.
4.
Pengurangan durasi pada water
birth, kala I (-32,4’) dibandingkan persalinan konvensional. Pada water birth kala II (20’), kala III
(6’).
Outcome
Kesimpulan yang dapat diambil
adalah salah-satu metode pengurangan nyeri persalinan yang efektif yaitu water birth.
DAFTAR PUSTAKA
Akhlaghi A, Kasiri H, Nikzad ES, Chaichian S, Fekrat M, Mehdizadeh A (2004).
Comparison of waterbirth
with conventional vaginal delivery: a non-randomized controlled trial from
Iran. www.waterbirth.org/.../Iran%20waterbirth%20tria.... Diunduh pada tanggal 18 Maret 2015.
Chaichian S, Akhlaghi A, Rousta F, Safavi M (2009). Experienceof water birth delivery in Iran.
Arch Iranian Med.12 (5): 468-71.
Cluett ER, Burns E (2009). Immersion in water in labour and birth (review).
Cochrane colaboration. Wiley publishers. http://www.theocochranelibrary.com.
Cluett E, Burns E (2013). Immersionin water in labour and birth. Cochrane
Hihglights. Sao Paulo Med J. 131(5):364.
Colchester Hospital University NHS (nd). Pain management in labour
Suggestions for working with pain in labour. www.colchesterhospital.nhs.uk, Diunduh
tanggal 18Maret 2015.
Kolivand M, Almasi A, Heydarpoul S (2014). Comparison between the outcomes
of water birth and normal vaginal delivery. Journal of midwifery and
reproductive health.2(4):220-26.
Lukasse M, Rowe R, Townend J, Knight M, Hollowell J (2014). Immersion in
water forpain relief and the risk of intrapartum transfer among low risk
nulliparous women: secondary analysis of the Birthplace national prospective
cohort study. BMC Pregnancy and childbirth. 14:60.
Meyer LS, Weible CM and Woeber K (2010).
Perceptions and practice of waterbirth: A survey of Georgia midwives.
Journal of midwifery and women’s health. 55(1); 55-59.
Mollamahmutoglu L, Moraloglu O, Ozyer S, Akin SF, Karayakin R, (2012). The
effect of immersion in water on labor, birth and newborn and comparison with
epidural analgesia and conventional vaginal delivery. J Turkish-German Gynecol
Assoc.13:45-9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar