ut

Selasa, 24 Maret 2015

manajemen nyeri persalinan dengan metode water birth



 Manajemen nyeri pada persalinan dengan menggunakan metode water birth
Beberapa penelitian didapatkan mengenai intervensi manajemen nyeri pada persalinan dengan menggunakan metode water birth antara lain:
1.   Penelitian Meyer LS, Weible CM and Woeber K (2010).  Water birth dapat meningkatkan relaksasi pada ibu dan menurunnya penggunaan analgesik dalam persalinan, pengurangan rasa nyeri pada saat bersalin, ibu lebih tenang, bersalin lebih cepat.
2.   Colchester Hospital University NHS (nd). Water birth dapat meningkatkan endorfin sehingga mengurangi rasa nyeri, dapat meningkatkan relaksasi serta dapat membuat persalinan menjadi nyaman.
3.   Cluett ER, Burns E (2009). Water birth 0,82x  (OR) dapat mengurangi penggunaan epidural/spinal/paracervical analgesik dibandingkan kelompok kontrol (persalinan konvensional).
4.   Kolivand M, Almasi A, Heydarpoul S (2014). Penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol (persalinan konvensional) terdapat 3 kasus komplikasi selama kala 2 persalinan dan terdapat 4 kasus yang dirawat di RS. Kelompok ini lebih banyak yang membutuhkan analgesik untuk pengurangan rasa nyeri dibandingkan water birth. Water birth merupakan metode yang nyaman, mengurangi rasa nyeri.
5.   Lukasse M, Rowe R, Townend J, Knight M, Hollowell J (2014). Water birth ada hubungan dengan pengurangan rasa nyeri dan menurunnya risiko untuk dilakukan rujukan sebelum bersalin pada nullipara serta menurunkan  intervensi selama persalinan.
6.   Chaichian S, Akhlaghi A, Rousta F, Safavi M (2009).  Pada penelitian ini membandingkan antara kelompok water birth dan kontrol (persalinan konvensional). Ibu bersalin pada kelompok kontrol membutuhkan oksitosin, antispasmodics opiates dan analgesik lebih sering dibandingkan kelompok waterbirth. Pada waterbirth fase aktif dan kala III lebih singkat dibandingkan kelompok kontrol . Water birth dapat mengurangi rasa nyeri dan persalinan berlangsung lebih cepat.
7.   Cluett E, Burns E (2013). Water birth terbukti signifikan  dapat mengurangi penggunaan epidural/spinal/paraservical analgesik/ anastesi  pada kala I persalinan (RR 0,9x) serta lama persalinan kala I lebih singkat (-32,4’) dibandingkan kelompok kontrol (persalinan konvensional).
8.   Akhlaghi A, Kasiri H, Nikzad ES, Chaichian S, Fekrat M, Mehdizadeh A (2004). Penelitian menunjukkan bahwa pada waterbirth ,frekuensi ibu yang komplain untuk nyeri persalinan lebih rendah dibandingkan kelompok konvensional. Rata-rata durasi kala I persalinan lebih pendek dibandingkan kelompok konvensional.
9.   Mollamahmutoglu L, Moraloglu O, Ozyer S, Akin SF, Karayakin R, HancerliogluN, Uzunlar O, Dilman U (2012).  Penelitian menunjukkan bahwa waterbirth dapat mengurangi waktu pada kala II (20’) dan III (6’) persalinan, mengurangi rasa nyeri persalinan dan menurunkan intervensi kebidanan seperti induksi atau amniotomi dibandingkan kelompok konvensional.


3.2. Pertanyaan PICO
Apakah water birth mampu mengurangi nyeri pada persalinan?

3.3. Penyelesaian PICO
Problem/ Populasi
Permasalahan pada ibu bersalin terutama pada kala I yaitu rasa nyeri pada persalinan.
Intervensi
Intervensi yang diberikan pada nyeri dalam persalinan yaitu dengan cara non farmakologis (water birth).
Compare
Berdasarkan hasil evaluasi implementasi terhadap ibu bersalin didapatkan hasil bahwa:
1.       Water birth dapat mengurangi rasa nyeri dalam persalinan dibandingkan persalinan konvensional.
2.       Water birth dapat mengurangi penggunaan analgesik, anastesi, epidural dibandingkan persalinan konvensional.
3.       Water birth dapat mengurangi intervensi (tindakan selama persalinan) dibandingkan persalinan konvensional.
4.       Pengurangan durasi pada water birth, kala I (-32,4’) dibandingkan persalinan konvensional. Pada water birth kala II (20’), kala III (6’).

Outcome
Kesimpulan yang dapat diambil adalah salah-satu metode pengurangan nyeri persalinan yang efektif yaitu water birth.

DAFTAR PUSTAKA
Akhlaghi A, Kasiri H, Nikzad ES, Chaichian S, Fekrat M, Mehdizadeh A (2004).
          Comparison of waterbirth with conventional vaginal delivery: a non-randomized controlled trial from Iran. www.waterbirth.org/.../Iran%20waterbirth%20tria.... Diunduh pada tanggal 18 Maret 2015.

Chaichian S, Akhlaghi A, Rousta F, Safavi M (2009).  Experienceof water birth delivery in Iran. Arch Iranian Med.12 (5): 468-71.

Cluett ER, Burns E (2009). Immersion in water in labour and birth (review). Cochrane colaboration. Wiley publishers. http://www.theocochranelibrary.com.

Cluett E, Burns E (2013). Immersionin water in labour and birth. Cochrane Hihglights. Sao Paulo Med J. 131(5):364.

Colchester Hospital University NHS (nd). Pain management in labour Suggestions for working with pain in labour. www.colchesterhospital.nhs.uk, Diunduh tanggal 18Maret 2015.

Kolivand M, Almasi A, Heydarpoul S (2014). Comparison between the outcomes of water birth and normal vaginal delivery. Journal of midwifery and reproductive health.2(4):220-26.

Lukasse M, Rowe R, Townend J, Knight M, Hollowell J (2014). Immersion in water forpain relief and the risk of intrapartum transfer among low risk nulliparous women: secondary analysis of the Birthplace national prospective cohort study. BMC Pregnancy and childbirth. 14:60.

Meyer LS, Weible CM and Woeber K (2010).  Perceptions and practice of waterbirth: A survey of Georgia midwives. Journal of midwifery and women’s health. 55(1); 55-59.

Mollamahmutoglu L, Moraloglu O, Ozyer S, Akin SF, Karayakin R, (2012). The effect of immersion in water on labor, birth and newborn and comparison with epidural analgesia and conventional vaginal delivery. J Turkish-German Gynecol Assoc.13:45-9.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar